Kikigaki adalah metode menggali pengetahuan dan kearifan serta filosofi hidup pembicara melalui wawancara, kemudian ditulis dalam kalimat. Dalam bahasa Jepang, secara harafiah berarti ‘mendengar dan menulis’. Siswa yang mengikuti program kikigaki ini, umumnya tinggal dan dibesarkan di wilayah perkotaan. Adapun yang menjadi narasumber dalam program kikigaki –yang kami sebut ‘meijin’– adalah para tetua yang segenerasi dengan kakek atau nenek para siswa tersebut. Para meijin itu menekuni suatu pekerjaan yang memanfaatkan sumberdaya alam yang ada di sekitarnya secara arif. Misalnya, pengrajin kayu, nelayan, pembuat arang, penanam dan pemanen pohon, dan lain sebagainya. Setiap siswa akan bertanya kepada meijin tentang pekerjaannya, dan mereka diwajibkan merekam semua pembicaraan tersebut. Tiap kata dan frasa dalam rekaman, akan disalin kembali dalam bentuk tulisan. Selanjutnya siswa mengkonstruksi kembali cerita yang disampaikan oleh meijin, dengan hanya menggunakan perkataan dari meijin tersebut. Pendapat atau tafsiran dari siswa tidak dimasukkan dalam karya kikigaki. Melalui proses ini, siswa dapat mempelajari pengetahuan dan kearifan meijin tentang bagaimana hidup bersama alam, hingga pemikiran dan filosofi hidup yang dikembangkannya. Proses ini, diharapkan menjadi kesempatan bagi siswa untuk menemukan kembali nilai-nilai yang ada dalam kehidupan tradisional yang berbasis pada alam dan budaya lokal, serta merefleksikan kembali identitasnya sendiri.
Reviews
There are no reviews yet.